Kamis, 17 Mei 2012

Alasan Perlunya Konvergensi ke IFRS dan Bandingkan antara Cost Principle dengan Fair Value Accounting


1.    Alasan Perlunya Konvergensi ke IFRS?
IFRS kepanjangan International Financial Reporting Standards. IFRS mrupakan : Standar, Interpretasi & Kerangka Kerja dlm rangka Penyusunan & Penyajian Laporan Keuangan yang diadopsi oleh IASB International Accounting Standards Board. Sebelumnya IFRS ini lebih dikenal dengan nama International Accounting Standards (IAS). Di benua Amerika, hampir semua negara di Amerika Latin dan Kanada mengadopsi IFRS. Di Eropa, negara-negara selain Uni Eropa seperti Turki dan Rusia juga telah mengadopsi IFRS secara penuh. Negara2 Asia yang telah mengimplementasi IFRS : India (2011-2014),Indonesia(2012), Malaysia(2012),Korea(2012), (45)Jepang (2010-2015),Thailand (2011-2015). (46)Sedangkan negara-negara Australia, Hongkong dan Singapore sudah menerapkannya lebih 90 persen.(47)Sebagian besar negara anggota G20 juga merupakan pengadopsi IFRS.

Pentingnya Standar Akuntansi Internasional
Alasan perlunya Standar Akuntansi International antara lain: Peningkatan daya banding laporan keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional. Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan. Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.

Manfaat & Penerapan IFRS :
1. Meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK),
2. mengurangi biaya SAK,
3. meningkatkan kredibilitas & kegunaan lap. keuangan,
4. meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan,
5. meningkatkan transparansi keuangan,
6. menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui pasar modal,
7. meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.

Mengapa Perlunya Konvergensi ke IFRS ??
Indonesia memutuskan berkiblat ke IFRS, Konvergensi akuntansi Indonesia ke IFRS perlu didukung agar Indonesia mendapatkan pengakuan maksimal. Pengakuan maksimal ini didapat dari komunitas internasional yang sudah lama menganut standar ini. Jurang pemisah terdalam PSAK dengan IFRS telah teratasi yaitu dengan diperbolehkannya penggunaan nilai wajar (fair value) dalam PSAK.
Konvergensi IFRS ke dalam PSAK akan berdampak besar bagi dunia usaha, terutama dari sisi pengambilan kebijakan perusahaan yang didasarkan kepada data-data akuntansi. Suatu perusahaan akan memiliki daya saing yang lebih besar ketika mengadopsi IFRS dalam laporan keuangannya. Selain itu, dengan mengimplementasikan IFRS, perusahaan akan menikmati biaya modal yang lebih rendah. Juga konsolidasi yang lebih mudah & sistem teknologi informasi yang terpadu.
IFRS menekankan pada principle base dibandingkan rule base. Mengurangi peran dari badan otoritas dan panduan terbatas pada industri-industri spesifik.Pendekatan terbesar pada subtansi atas transaksi dan evaluasi dimana merefleksikan realitas ekonomi yang ada. Peningkatan daya banding laporan keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan. Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.
Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”.

2.    Bandingkan antara Cost Principle dengan Fair Value Accounting.
Pengertian Historical Cost. Menurut Suwardjono (2008;475) biaya historis merupakan rupiah kesepakatan atau harga pertukaran yang telah tercatat dalam sistem pembukuan. Prinsip historical cost menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Yang dimaksud dengan harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetujui oleh kedua belah pihak yang tersangkut dalam tranksaksi. Harga perolehan ini harus terjadi pada seluruh traksaksi diantara kedua belah pihak yang bebas. Harga pertukaran ini dapat terjadi pada seluruh tranksaksi dengan pihak ekstern, baik yang menyangkut aktiva, utang, modal dan transaksi lainnya.
Berdasarkan FASB Concept Statement No. 7 dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa fair value adalah harga yang akan diterima dalam penjualan aset atau pembayaran untuk mentransfer kewajiban dalam transaksi yang tertata antara partisipan di pasar dan tanggal pengukuran (Perdana, 2011) FASB, dalam Statement yang terbaru 157, pengukuran fair value mengesahkan fair value sebagai exit value, dengan tanda setuju dari IASB kepada beberapa reservasi minor : “ fair value adalah harga yang akan diterima dengan menjual satu aset atau yang dibayar untuk memindahkan suatu kewajiban dalam transaksi antara peserta-peserta pasar di tanggal pengukuran.” (Penman, 2007;33). Menurut Suwardjono (2008;475) fair value adalah jumlah rupiah yang disepakati untuk suatu obyek dalam suatu tranksaksi antara pihak-pihak yang berkehendak bebas tanpa tekanan atau keterpaksaan. Dengan demikian, fair value bukanlah nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan. Nilai adalah nilai yang wajar mencerminkan kualitas kredit suatu instrumen.
Sekarang bukan waktu yang baik bagi akuntansi publik. Kegagalan Enron menyebabkan adanya skeptivisme terhadap cara perusahaan menyiapkan laporan keuangan dan bagaimana auditor menguji reliabilitas dari laporan keuangan tersebut. Anderson sebaga kantor akuntan publik yang mengaudit Enron harus bertanggung jawab dan telah terbukti bersalah menyebabkan bangkrutnya perusahaan tersebut. Faktanya, manipulasi akuntansi sekarang terlihat biasa bahwa banyak orang setuju dengan penelitian Stewart (pada artikel sebelumnya) yang menyatakan bahwa hampir setiap perusahaan membelokkan peraturan akuntansi untuk meratakan laba dan memenuhi ekspektasia nalis. Dalam usaha untuk mengatasi pelanggaran akuntansi dan mengembalikan kredibilitas akuntan publik, Sarbanes-Oxley Act of 2002 membentuk Public Company Accounting Oversight Board yang berwenang menentukan peraturan baru atas akuntan publik independen yang mengaudit perusahaan yang telah mempublik. Stewart lebih menyalahkan sistem akuntansi daripada manajer perusahaan atau auditor.
Sumber dari segala malpraktek adalah akuntansi terlalu jauh dari nilai; tidak lagi menghitung yang seharusnya dihitung. Publik membutuhkan laba yang memberikan arah yang handal untuk nilai intrinsik. Stewart menawarkan perubahan mendasar pada misi akuntan yaitu pengukuran dan pelaporan laba ekonomik (economic profit). Walaupun demikian, “economic profit” yang dimaksud oleh Stewart bukanlah definisi menurut ahli ekonomi. Sir John Hicks, mendefinisikan laba ekonomi adalah perbedaan antara nilai sekarang aset dikurangi kewajiban pada awal dan akhir perioda, disesuaikan dengan tambahan investasi oleh atau pengeluaran kepada pemilik selama perioda tersebut. Sedangkan konsep economic profit menurt Stewart adalah suatu aliran yang berkelanjutan (sustainable flow) atau yang biasa disebut sebagai Economic Value Added (EVA). Stewart mengajukan beberapa reformasi penting yang harus dimasukkan ke GAAP. Mungkin yang paling penting, Stewart memisahkan untung dan rugi atas dana pensiun dari biaya pensiun tahunan. Selain itu, menyajikan oportunity cost of employee stock option sebagai biaya. Tapi penulis juga tidak setuju dengan reformasi secara komprehensif atas GAAP Accounting.
Penulis setuju bahwa angka-angka dalam GAAP accounting memiliki keterbatasan bagi investor yang ingin mengetahui nilai ekonomik dari perusahaan atau untuk manajer yang berusaha untuk berinvestasi akan meningkatkan nilai dan keputusan operasi. Meskipun Penulis menolak sebagian besar usulan stewart, penulis menyarankan bahwa banyak perusahaan akan lebih bernilai jika GAAP tradisional dilengkapi informasi tambahan atas laba ekonomik (akan kelihatan lebih cantik) seperti definisi stewart.
Dalam hal bahwa sebuah perusahaan memiliki masalah kredit dalam ekonomi bermasalah, penggunaan akuntansi nilai wajar bisa menguntungkan mereka.Pada saat yang sama jika ekonomi stabil dan nilai dari segala sesuatu secara signifikan turun, ini akan menjadi masalah lain. Penggunaan nilai wajar secara drastis dapat membantu perusahaan mendapatkan disetujui untuk pinjaman, namun, jika perusahaan melakukan mengerikan dan perlu pinjaman untuk bertahan hidup, menggembungkan nilai asetnya dapat membantu mereka mendapatkan bantuan keuangan yang mereka butuhkan tetapi tidak dapat membantu bisnis menghasilkan keuntungan.
Dalam hal ini, perusahaan mungkin lebih baik tidak mengambil pinjaman, tetapi menyadari bahwa mereka tidak dapat bertahan hidup. Dalam pasar volatile dengan fluktuasi harga yang tidak stabil, nilai wajar mungkin tidak seperti ide yang baik.Misalkan perusahaan ini adalah untuk menghargai aset mereka dengan nilai pasar saat ini dan menerima pinjaman karena itu. Apa yang terjadi ketika perusahaan default pada pinjaman mereka dan pada saat yang sama pasar crash menyebabkan semua aset perusahaan untuk penurunan nilai. Apakah ini tidak menjadi masalah bagi bank. Ketika nilai suatu perusahaan dalam terdiri dari aset yang dinilai berdasarkan nilai pasar saat ini mereka bukan apa yang mereka bayar untuk mereka, jelas bahwa perbedaan adalah materi. Nilai wajar dapat membantu hanya sebanyak itu bisa terluka. Hal ini sangat tergantung pada jenis aset yang dinilai dan apakah orang tahu bagaimana menggunakannya. FASB mungkin harus menunda membuat aturan baru sampai mereka bisa datang dengan semacam pedoman sehingga orang mengerti kapan dan di mana untuk menggunakannya. Ketika nilai aset sebesar biaya perolehan, penyusutan tampaknya menjadi konsep sederhana.
Jika perusahaan mulai menilai semua aset mereka pada nilai wajar, ini kemungkinan besar akan membuat masalah dengan penyusutan serta apresiasi aset. Sama seperti perusahaan ingin memanfaatkan hilangnya nilai aset, mereka ingin membayar pajak atas keuntungan yang diperoleh dari beberapa aset menghargai bahwa mereka biasanya tidak akan harus dilakukan jika pelaporan menurut nilai historis? Nilai historis dan nilai wajar keduanya telah sekitar untuk waktu yang lama. Apakah atau tidak untuk beralih permanen pada nilai wajar adalah sebuah keputusan penting untuk FASB untuk membuat. Semua sudut perlu ditutupi ketika mempertimbangkan saklar ini.


Senin, 23 April 2012

Badan pembuatan standar akuntansi dimasing-masing Negara

v Indonesia badan pembuat standar akuntansi IAI produknya SAK

v Amerika badan pembuat standar akuntansi FSAB (Dewan Pembuat Standar Akuntansi di Amerika) produknya United State Generally Accepted Accounting Principles ( US GAAP)

v Untuk kawasan eropa IASB (International Accounting Standard Board) IASB adalah sebuah lembaga pembuat standar akuntansi untuk negara-negara di kawasan Eropa. Standar yang dibuat oleh IASB, saat itu (sebelum tahun 1990) belum diminati oleh dunia Hal ini karena perkembangan ekonomi Amerika masih dijadikan sebagai patokan perkembangan bisnis dunia. Produknya adalah IAS yang kemudian bermetamorfosis menjadi IFRS (International Financial Reporting Standard).

v Taiwan badan pembuat standar akuntansi Komite Standar Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standards Committee- FASC) dari Lembaga Pengembangan dan Penelitian Akuntansi (Accounting Research and Development Foundation-ARDF).

Otoritas Pasar Modal yang ada di beberapa Negara :

* BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) adalah otoritas pasar modal yang ada di Indonesia.

* SEC (Securities and Exchange Commission) adalah otoritas pasar modal yang ada di Amerika. SEC didirikan oleh Kongres Amerika pada tahun 1934 sebagai suatu badan independen, non-partisan, memiliki kewenangan hukum, selaku badan independen yang berwenang untuk melakukan pengawasan dan pelaksanaan aturan setelah terjadinya Great Depression yang disebabkan oleh kejatuhan Wall Street tahun 1929. Tujuan utama dari pembentukan SEC ini adalah untuk mengatur bursa efek dan mencegah penyalah gunaan oleh perseroan sehubungan dengan penawaran saham dan penjualan efek serta pelaporan keuangan perseroan. SEC diberikan kewenangan untuk mengizinkan dan mengatur perdagangan efek. Saat ini SEC bertanggung jawab untuk menyelenggarakan 6 peraturan hukum yang utama dalam industri perdagangan efek yaitu :

- Securities Act of 1933

- Securities Exchange Act of 1934

- Trust Indenture Act of 1939

- Investment Company Act of 1940

- Investment Advisers Act of 1940

- Sarbanes-Oxley Act of 2002.

* AMF (Autorite des Marches Financiers) adalah otoritas pasar modal yang ada di Perancis
AMF adalah sebuah badan publik yang independen yang bertanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan investasi pada instrumen keuangan dan dalam semua tabungan-tabungan lainnya dan investasi serta menjaga pasar keuangan yang teratur.

1. Lima organisasi utama yang terlibat dala proses penetapan standar di Perancis adalah Counseil Ntional de la Comptabilite or CNC (Badan Akuntansi Nasional)

2. Comite de la Reglementation Comptable or CRC (Komite Regulasi Akuntansi)

3. Autorite des Marches Financiers or AMF (Otoritas Pasar Keuangan)

4. Ordre des Experts-Comtable or OEC (Ikatan Akuntansi Publik)

5. Compagnie Nationale des Commisaires aix Comptes or CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)

Perkembangan Akuntansi di Indonesia

a. Masa penjajahan Belanda
akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Tetapi jejak yag jelas baru diketahui pada pembukuan Amphioen Societeyt yang berdiri di Jakarta tahun 1747. Akhir tahun 1870-an, seiring berkembangnya perusahaan-perusahaan baru di Indonesia, ditemukanlah suatu metode pembukuan baru yang lebih efisien dari sebelumnya. Tahun 1907 diperkenalka teknik auditing (pemeriksaaan) yaitu teknik untuk mengontrol pembukuan perusahaan. Mulai saat itulah muncul kantor-kantor akuntan di Indonesia.
Pada masa penjajahan Belanda ini tidak bayak orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan. Mereka yang bekerja di bidang akuntansi hanya sebagai tenaga pelaksana.

b. masa penjajahan Jepang
pada masa ini Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi karena jabatan-jabatan tersebut kosong pasca Indonesia ditinggalkan Belanda. Untuk mengisi kekosongan itu didirikan kursus-kursus akuntansi bagi orang-orang Indonesia.

c. masa setelah kemerdekaan
Pada masa ini Indonesia masih tetap kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Pada tahun 1947 hanya ada seorang akuntan Indonesia yaitu Prof. Dr. Aboetari. Lalu didirikanlah kursus-kursus untuk mendidik tenaga di bidang akuntansi bagi orang-orang Indonesia. Disamping itu, pemerintah mulai mengirim putra-putrinya ke luar negeri untuk memperdalam ilmu akuntansi. Sedangkan di dalam negeri ilmu ini mulai dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di perguruan-perguruan tinggi seperti di Universitas Indonesia, Universitas Pajajaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sumatra Utara, Universitas Airlangga, dan Institute Ilmu Keuangan.
Pada tanggal 23 Desember 1957 berdiri organisasi profesi akuntan yang diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Profesi di bidang akuntansi mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967 yaitu ketika dikeluarkannya Undang-undang Penanaman Modal Asing dan Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri di tahun 1968. Kedua undang-undang ini sangat berpengaruh pada perkembangan perusahaan baru yang menuntut perkembangan profesi di bidang akuntansi.dewasa ini pemerintah sedang melakukan berbagai usaha untuk mempercepat pertumbuhan tenaga akuntan di Indonesia.

Rabu, 14 Maret 2012

Akuntansi International

A. Understand the nature and scope of international accounting

Apa itu Akuntansi International ?

Akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. Ekspor diartikan sebagai penjualan ke luar negeri dan dimulai saat perusahaan penjual domestik mendapatkan order pembelian dari perusahaan pembeli asing.

Era Globalisasi Ekonomi

Dalam era globalisasi ekonomi diharapkan bahwa arus dana, barang dan

jasa dapat secara leluasa melintasi batas negara dengan sedikit atau tanpa rintangan sama sekali. Dalam era globalisasi, sebenarnya terjadi dua jenis persaingan di dua jenis pasar.5 Pertama persaingan perebutan dana yang semakin langka di pasar uang dan pasar modal. Kedua persaingan menjual barang dan jasa yang berlimpah di pasar barang dan jasa. Dalam kedua persaingan tersebut, akuntansi sebagai suatu sistem informasi keuangan sangat penting perannya dalam menunjang kegiatan usaha. Pemahaman Akuntansi Internasional oleh akuntansi manajemen sangat diperlukan agar perusahaan dapat bersaing dengan baik dikedua pasar tersebut.

Akuntansi Internasional pada umumnya mencakup bahasan sebagai berikut :

a. Akuntansi Keuangan

· Studi perbandingan standar akuntansi keuangan yang berlaku di mancanegara

· Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards).

· Permasalahan harmonisasi standar akuntansi secara global.

b. Permasalahan Pengukuran dan Pelaporan Akuntansi MNC (Multinational Company)

· Penjabaran laporan keuangan anak perusahaan yang dilaporkan dalam

mata uang asing

· Konsolidasi laporan keuangan MNC

· Analisis laporan keuangan untuk tujuan evaluasi kinerja MNC

c. Akuntansi Perpajakan

· Transfer Pricing

· Perpajakan Internasional

d. Akuntansi Manajemen

· Kebijakan pembelanjaan kegiatan usaha di luar negeri

· Analisis investasi di luar negeri

· Manajemen risiko valuta asing

· Evaluasi kinerja kegiatan usaha di luar negeri

e. Auditing

· Studi perbandingan standar audit di manca negara

· Studi perbandingan praktek profesi akuntan publik di manca negara.

B. Describe accounting issues created by international trade

Akuntansi universal atau dunia adalah yang paling luas lingkupnya. Akuntansi international menuju formulasi dan studi atas kumpulanbprinsip yang diterima secara universal. Sebuah negara dapat secara signifikan mempengaruhi perekonomiannya, adalah penting untuk mengidentifikasi dan memonitor faktor-faktor yang mempengaruhi transaksi berjalan.

Faktor-faktor yang paling berpengaruh adalah :

a. Inflasi

Jika laju inflasi suatu negara meningkat relatif terhadap inflasi negara-negara mitra

dagangnya, neraca berjalannya akan menurun (dengan asumsi hal-hal lain tidak berubah).

Konsumen dan kerjasama/persekutuan dalam negara tersebut akan membeli lebih banyak

barang dari luar negeri (karena tingginya inflasi lokal), sementara ekspor ke negaranegara lain akan menurun.

b. Pendapatan Nasional

Sebagian peningkatan konsumsi akan diwujudkan

dalam pembelian produk-produk impor. Untuk mengilustrasikan dampak potensial dari

pendapatan nasional atas saldo neraca berjalan, perhatikan bahwa AS seringkali meminta

negara-negara lain untuk merangsang pertumbuhan ekonomi mereka masing-masing agar

permintaan luar negeri terhadap produk-produk AS meningkat. Namun, jika negaranegara tidak mau mengeluarkan kebijakan-kebijakan perangsang perekonomian,

pemerintah AS harus mencari solusi lain untuk mengurangi deficit neraca

perdagangannya yang besar.

Runtuhnya tembok Berlin telah mendorong pertumbuhan ekonomi Eropa pada akhir

tahun 1989 dan tahun 1990, yang menyebabkan meningkatnya permintaan atas barangbarang AS. Bahkan, AS mengalami surplus neraca perdagangan dengan Eropa Barat

sepanjang 4 bulan pertama 1990, peningkatan besar dari deficit tahun 1989 sebesar $ 1,3 13

milyar. Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi yang rendah di Jepang dan Eropa selama awal

tahun 1990-an berdampak pada menurunnya permintaan atas produk-produk AS.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi yang relatif kuat di Amerika Latin dan Cina

memicu peningkatan permintaan produk-produk AS di negara-negara tersebut.

c. Restriksi Pemerintah

Jika pemerintah suatu negara mengenakan pajak atas barang-barang impor (disebut

tarif), harga dari barang-barang impor tersebut bagi konsumen akan meningkat. Sebagai contoh, AS saat ini mengenakan tarif

13,5 % per krat bir asing, sementara Kanada mengenakan tarif 24 sen, sebagian besar

negara Eropa $ 2,93 per krat, dan Cina $ 14,64 per krat. Selain tarif, sebuah pemerintah

dapat mengurangi impor dengan menciptakan kuota, atau jumlah maksimum yang dapat

diimpor. Kuota telah diterapkan ke berbagai macam barang yang diimpor oleh AS dan

negara-negara lain.

Pemerintah juga memiliki cara-cara lain untuk mempengaruhi neraca berjalan,

selain mengenakan restriksi perdagangan. Sebagai contoh, pada tahun 1991 pemerintah 14

Perancis menyediakan subsidi yang besar kepada dua perusahaan elektroniknya.

Sejumlah negara Eropa mengecam tindakan ini karena tidak konsisten dengan keinginan

Eropa untuk menghapus restriksi dan subsidi yang menghambat perdagangan bebas.

d. Nilai Tukar

Valuta tiap negara dinilai dari perspektif valuta lain memakai konsep nilai tukar,

agar valuta-valuta dapat saling dipertukarkan demi mempermudah transaksi-transaksi

internasional. Nilai dari sebagian besar valuta berfluktuasi sepanjang waktu karena

pengaruh pasar dan pemerintah. Sebagai contoh, sebuah raket tennis yang

dijual di AS seharga $ 100 akan meminta pembayaran sebesar DM 200 dari importir 15

Jerman jika $ 1 berharga DM 2 (DM 1 = USD 0,5). Tetapi, jika dolar berharga 3 Mark

(DM 1 = $ 0,33), akan diperlukan DM 300 untuk membeli raket yang dimaksud, yang

akan menurunkan permintaan Jerman terhadap raket tersebut. Valuta local yang kuat

akan memperburuk saldo neraca berjalan jika produk-produk yang diperdagangkan

bersifat price-elastic (yaitu, sensitive terhadap perubahan-perubahan harga).

C. Explain reasons for, and accounting issues associated with, Foreign Direct Investment

Investasi asing langsung adalah bahwa investasi, yang dibuat untuk melayani kepentingan bisnis investor di sebuah perusahaan, yang di negara yang berbeda berbeda dari negara asal investor. Untuk sebuah perusahaan tak berhubungan satu perlu mempertimbangkan kriteria setara. Investasi asing langsung adalah bahwa investasi, yang dibuat untuk melayani kepentingan bisnis investor di sebuah perusahaan, yang di negara yang berbeda berbeda dari negara asal investor. Investasi langsung asing, yang lahiriah, juga disebut sebagai “investasi langsung luar negeri”. Dalam hal ini adalah ibu lokal, yang sedang diinvestasikan dalam beberapa sumber asing. Outward FDI juga dapat menemukan digunakan dalam transaksi impor dan ekspor dengan negara asing. Outward FDI berkembang di bawah asuransi pemerintah yang didukung pada cakupan risiko.

Outward FDI menghadapi pembatasan bawah sejumlah faktor seperti yang dijelaskan di bawah ini:

o Insentif pajak atau kurangnya untuk perusahaan, yang berinvestasi di luar negara asal mereka atau pada keuntungan, yang dipulangkan

o Industri terkait dengan pertahanan sering diset diluar bidang FDI luar untuk mempertahankan kendali pemerintah atas kompleks industri pertahanan terkait

o Subsidi skema ditargetkan pada bisnis lokal

o Lobby kelompok dengan kepentingan memiliki dukungan baik dari sektor FDI ke dalam atau badan investasi negara pendanaan

o Kebijakan Pemerintah, yang memberikan dukungan terhadap fenomena nasionalisasi industri

Investasi asing langsung dapat diklasifikasikan lebih lanjut oleh target mereka ditetapkan. Greenfield investasi dan Akuisisi dan Merger.

FDI penting bagi setiap pertimbangan akan global

o Menghindari tekanan pemerintah asing untuk produksi local.

o Menghindari hambatan perdagangan, tersembuyi dan sebaliknya.

o Kemampuan untuk meningkatkan kapasitas produksi total.

o Peluang untuk co-produksi, usaha patungan dengan mitra local, pengaturan pemasaran bersama, perizinan, dll.

Persyaratan dasar bagi perusahaan mempertimbangkan investasi asing

Tergantung pada sektor industri dan jenis usaha, investasi langsung asing dapat menjadi pilihan yang menarik dan layak. Dengan globalisasi cepat banyak industri dan integrasi vertikal dengan cepat mengambil tempat di tingkat global, minimal perusahaan harus mengikuti tren global dalam industri mereka. Dari sudut pandang kompetitif, penting untuk menyadari apakah perusahaan pesaing yang memperluas ke pasar asing dan bagaimana mereka melakukan hal itu. Pada saat yang sama, ia juga menjadi penting untuk memantau bagaimana globalisasi mempengaruhi klien domestik. Seringkali, menjadi keharusan untuk mengikuti perkembangan klien kunci luar negeri jika hubungan bisnis yang aktif harus dipertahankan.